PSU Pilkada Bungo, Dedy-Dayat Ungguli Jumiwan Aguza-Maidani

JAMBIBEDA.ID, Bungo – Enam hari pasca gema takbir Idul Fitri menggema di seluruh penjuru negeri, masyarakat Jambi kembali dipanggil dalam satu momen penting kehidupan demokrasi: Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 21 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Di tengah suasana silaturahmi dan saling memaafkan, rakyat turun ke TPS bukan untuk berkonflik, melainkan menunaikan tanggung jawab konstitusional yang tertunda, pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Salah satu titik paling krusial dari PSU ini berlangsung di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Dan kini, berdasarkan rekapitulasi dari Rumah PAN Bungo, pasangan Dedy Putra dan Tri Wahyu Hidayat (Dedy – Dayat) berhasil memperoleh total suara akhir sebanyak 95.845, unggul tipis dari pasangan Jumiwan Aguza – Maidani yang mengantongi 95.625 suara.

Dengan selisih suara sebesar 220 suara, kemenangan ini terasa bukan hanya legal secara perolehan, tapi juga sarat nilai moral dan hikmah Ramadan yang masih mengalir dalam jiwa masyarakat.

PSU kali ini menjadi pembuktian bahwa demokrasi bukan hanya soal menang atau kalah, melainkan bagaimana kita menjaga marwahnya. Tak terlihat euforia berlebihan. Bahkan para tokoh masyarakat, aktivis, dan elit politik dari berbagai partai memberikan ucapan dengan cara yang dewasa dan menyejukkan. 

Pengamat politik asal Sarolangun, H. Pahrul Rozi, M.Si, menyebut kemenangan Dedy–Dayat sebagai kemenangan sunyi yang merangkul.

“Jauh dari kesan provokatif, namun mengakar dalam legitimasi rakyat,” katanya, Sabtu (5/4/2025).

Masyarakat Bungo telah menunjukkan kualitas demokrasi yang matang. Tidak ada gesekan sosial, tidak ada saling menjatuhkan, yang ada hanyalah semangat merawat silaturahmi dan menjaga kedamaian, bahkan di tengah tensi politik yang sempat menghangat pasca sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi.

Kini, setelah pintu kemenangan dibuka dengan sah, tantangan sesungguhnya justru baru dimulai. Bagaimana memulihkan luka-luka politik, mengajak semua pihak bergandengan tangan, dan memastikan bahwa suara rakyat benar-benar menjadi suara pembangunan yang adil dan merata.

Inilah kemenangan sejati: bukan sekadar jumlah suara, tapi kemenangan hati yang tetap rendah dan merangkul semua. Selamat kepada Dedy & Ustadz Dayat, dan hormat kepada seluruh masyarakat Bungo yang telah mengawal demokrasi ini dengan kesabaran dan kebijaksanaan. (jb)