JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Pembukaan Lubuk Larangan di Dusun Lubuk Kayu Aro, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Jambi pada Sabtu (10/8/2024) atau pada malam ini, terpaksa ditunda.
Dilansir dari saungnarasi.com, penundaan ini terpaksa dilakukan lantaran kondisi air keruh bak susu, diduga imbas dari aktivitas PETI menggunakan ekskavator di hulu Sungai Dusun Sungai Telang, Kecamatan Bathin III Ulu, Bungo.
Dari informasi dirangkum, warga mengakui sampai Jumat malam (9/8/2014), kondisi air masih terpantau jernih. Warga tampak riang gembira menunggu detik pembukaan lubuk larangan di desa sempat.
Baca Juga: Pelaku Tambang Emas Ilegal Dideadline, 1×24 Jam Harus Hengkang dari Rantau Pandan Bungo
Namun pada Sabtu pagi, kondisi air mendadak keruh seperti susu. Terkabar, empat ekskavator masih beraktivitas mencari mutiara kuning.
Warga Emosi
Ratusan warga tampak berkumpul di beberapa titik sepanjang sungai, berbincang mencari sumber penyebab air mendadak keruh. Usut punya usut, bersumber akibat dari dugaan aktivitas PETI di hulu sungai.
Amarah warga mulai tidak stabil. Pasalnya jauh sebelum pembukaan, tertuang dalam hasil musyawarah desa, pemerintah sudah mengirimkan surat ke Datuk Rio sepanjang desa di hulu, meminta tidak melakukan aktivitas PETI untuk sementara.
Para warga tampak bersiap-siap untuk menelusuri hulu sungai, beruntung tokoh masyarakat mendampingi Datuk Rio berhasil meredam emosi warga menawarkan beberapa solusi ke masyarakat .
Pertama, ketua panitia didampingi perangkat desa dan BPD kembali melakukan komunikasi dengan Datuk Rio di Kecamatan Bathin III Ulu meminta aktivitas PETI sementara distop selama pembukaan lubuk larangan.
Kedua, utusan juga diminta berkomunikasi langsung dengan pemilik ekskavator yang tengah mencari emas di hulu sungai. Selanjutnya, keberangkatan utusan juga dilaporkan oleh Datuk Rio dengan Babinkamtibmas dan Babinsa desa.
Baca Juga: Ratusan Warga Rantau Pandan Bungo Demo Tolak PETI
Bila mereka tidak mengindahkan, Rio tidak melakukan larangan atas tindakan yang dilakukan masyarakat akan menelusuri hulu Sungai Telang.
Atas diundurnya pembukaan Lubuk Larangan, Datuk Rio Roby menyampaikan permohonan maaf kepada para pejabat Bungo dan warga dari luar yang ikut andil (pembagian Ikan) lubuk larangan untuk bersabar.
“Ditundanya pembukaan, atas nama Datuk Rio, pribadi dan masyarakat meminta maaf . Untuk penundaan 1 hari ke depan,” ujarnya.
Tidak hanya melalui pemberitaan, Rio juga meminta kepada panitia pendaftaran khusus orang luar untuk segera menginformasikan atas penundaan pembukaan secara mendadak. (jb)