JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Fachrori Bute salah satu aktivis Bungo turut angkat bicara terkait pihak Rumah Sakit Moelia yang tidak mau memberikan rekaman CCTV atas kejadian penggelapan sepeda motor milik satu satu pasien bernama Ishak.
Kata Fachrori, pihak rumah sudah mempersulit korban yang juga pasien di Rumah Sakit Moelia untuk mendapatkan rekaman. Terlebih, rekaman CCTV yang diminta hanya di lokasi parkir.
“Saya rasa sah saja jika seorang korban meminta rekaman CCTV di parkiran. Kan tidak ada privasi di sana. Jadi kenapa harus polisi yang bisa meminta rekaman tersebut,” ujar Fachrori.
Baca Juga: Korban Penggelapan Sepeda Motor Sayangkan Pihak RS Moelia Bungo Tak Mau Berikan Rekaman CCTV
Kata dia, korban juga memiliki alasan untuk meminta bukti rekaman tersebut. Karena, untuk melaporkan kasus penggelapan tersebut baru bisa setelah 1×24 jam dari waktu kejadian.
“Kalau mau tunggu 24 jam pelaku sudah kabur jauh, makanya korban ingin bertindak lebih dulu. Dan rakaman wajah pada CCTV tersebut sangat diperlukan, makanya diminta,” ujar Fachrori.
Dengan adanya kejadian ini di Rumah Sakit Moelia, Fachrori ia mengajak kepada seluruh masyrakat agar lebih berhati-hati. Karena, modus ini tergolong baru terjadi di Kabupaten Bungo.
“Kemudian saya juga mengingatkan pihak rumah sakit Moelia agar jangan mempersulit pasien yang menjadi korban kejahatan di rumah sakitnya. Kalau gini, nanti masyarakat jadi takut berobat di sana,” tutupnya. (tim)







