Korban Penggelapan Sepeda Motor Sayangkan Pihak RS Moelia Bungo Tak Mau Berikan Rekaman CCTV

JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Nasib nahas dialami oleh Ishak warga Kampung Baru, Dusun Sepunggur, Kecamatan Bathin II Babeko, Kabupaten Bungo. Sepeda motor jenis KLX 150F Nopol BH 5572 KD miliknya lenyap dilarikan seseorang di Rumah Sakit Ibu dan Anak Moelia yang berlokasi di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rimbo Tengah, Sabtu (4/10/2025).

Usai membuat laporan di Mapolres Bungo, Ishak menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap pihak rumah sakit atas kejadian tersebut. Dimana pihak rumah sakit tidak mau membantunya untuk memberikan rekaman CCTV.

“Kita meminta rekaman dari hari kejadian, tapi disuruh tunggu sampai hari Senin. Pas hari Senin ternyata pihak rumah sakit tidak mau memberikan rekaman dengan alasan hanya polisi yang bisa meminta,” ujar Ishak, Senin (6/10/2025).

Dijelaskan Ishak, kejadian ini bermula saat ia bertemu pelaku yang bernama Jangcik pada hari Jumat (3/10/2025 di Rumah Sakit Moelia. Kala itu, pelaku mengaku keluarganya juga dirawat di kamar nomor 10 rumah sakit Moelia.

“Anak saya juga dirawat di rumah sakit Moelia. Jadi kami ketemu dan bercerita hingga saling mengenal. Pas hari berikutnya pelaku meminjam sepeda motor dengan alasan ingin membeli makanan,” terang Ishak.

Baca Juga: Sepeda Motor Pasien Digelapkan di RS Moelia Bungo, Fachrori Sebut Pihak Rumah Sakit Persulit Korban

Kerena sesama pasien di sana, lanjut Ishak, kemudian ia meminjamkan sepeda motornya kepada pelaku. Setelah beberapa jam pelaku tidak kembali, kemudian Ishak bertanya kepada pasien di kamar nomor 10 tersebut.

“Saat ditanya ke pasien kamar nomor 10 tersebut ternyata mereka bukanlah kelurga pelaku. Kata mereka pelaku ini orang Jujuhan dan pernah nikah di Pelayang,” jelasnya.

Karena merasa sudah jadi korban penggelapan, kemudian Ishak meminta rekaman CCTV kepada pihak rumah sakit Moelia sebagai bukti petunjuk untuk mencari pelaku.

“Kalau untuk melaporkan penggelapan pada polisi kan sudah 1×24 baru bisa. Makanya sebelum 24 jam kami berusaha mencari sendiri keberadaan pelaku dengan modal rekaman CCTV tersebut,” jelas korban.

Setelah membuat laporan, Ishak berharap pelaku bisa segera ditangkap dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia juga menilai bahwa rumah sakit sudah lalai sehingga pelaku kejahatan bisa bermalam di sana.

“Pelaku ini sudah beberapa hari di rumah sakit Moelia. Saya rasa pelaku sudah merencanakannya. Jadi pihak rumah sakit sudah lalai dengan membiarkan pelaku kejahatan berada di sana,” tutupnya. (tim)