JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Keberangkatan puluhan Rio atau Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bungo ke Lembang, Jawa Barat dalam giat Bimbingan Teknik dan Studi Tiru menuai kritikan warga.
Warga menilai, uang yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) yang berkisar hingga puluhan juta rupiah per-Rio tersebut sangat mubazir digunakan untuk pergi ke Lembang.
“Sudah jadi tradisi lama bahwa studi tiru maupun bimtek, hanya dimanfaatkan oleh oknum maupun kelompok tertentu untuk pergi bersenang-senang,” ungkap AK (47) warga Muara Bungo, Rabu (26/6/2024).
Kata dia, seharusnya para Rio di Kabupaten Bungo lebih bijak menggunakan dana desa, baik untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan maupun pelaksanaan pembangunan.
“Kan juga bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat setempat, itu jauh lebih bermanfaat dibandingkan untuk biaya pergi ke luar daerah yang belum tentu ada dampak positifnya,” tegasnya.
Di samping itu, dia juga menyoroti anggaran biaya yang tergolong cukup besar ke Lembang. Dimana kontribusi dalam kegiatan tersebut mencapai Rp7,8 juta di luar harga tiket pesawat, lebih besar dari biaya studi tiru BPD se-Kabupaten Bungo ke Lombok.
“Perbandingan pemberangkatan ke Lombok hanya 6 jutaan, sedangkan ke Lembang Jawa Barat lebih besar dari ke Lombok, hingga 7.800. Dari mana perbedaan itu, sedangkan yang jauh biayanya murah, kok malah yang dekat harganya mahal,” paparnya. (jb)