JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Lambannya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bungo menindaklanjuti persoalan kebocoran pipa limbah pabrik pengolahan kelapa sawit PT Bina Mitra Makmur (BMM) menimbulkan berbagai spekulasi negatif.
Tak sedikit yang mempertanyakan kinerja DLH Bungo yang terkesan lamban dan kurang transparan dalam menyikapi persoalan serius ini. Salah satunya adalah LSM Padams.
Baca Juga: Dewan Minta DLH Bungo Segera Turun ke PT BMM
Ketua LSM Padams, Afrizal turut mempertanyakan perihal penindakan terhadap kasus bocornya pipa limbah PT BMM yang diduga mencemari lingkungan dan sungai sekitar.
“Sampai hari ini kami masih belum mendengar DLH Bungo turun ke lapangan dan mengecek langsung bocornya kolam limbah PT BMM. Padahal ini masalah serius yang perlu ditindaklanjuti cepat,” katanya, Kamis (8/5/2024).
Kata dia, jika penindakan perkara limbah pengolahan sawit ini kurang cepat ditanggapi oleh instansi terkait, maka tidak menutup kemungkinan banyak pihak yang menduga adanya “main mata” antara DLH dan PT BMM.
Baca Juga: Limbah PT BMM Diduga Cemari Lingkungan
“Sebagai salah satu pengawas pemerintah, kami menginginkan OPD bekerja cepat, trasparan dan dapat dipercaya. Jangan sampai dinas terkait tergoda oleh rayuan pihak yang bermasah demi menutup kesalahan fatalnya,” tegas pria kelahiran Tanjung Gedang ini.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Bungo, Eka Riani mengatakan jika manajeman PT BMM sudah menyambangi kantor DLH beberapa waktu lalu.
Pada pertemuan itu, sambungnya, pihak perusahaan sudah mengakui ada kebocoran pipa air limbah pengolahan kepala sawit PT BMM.
“Pelaku usaha telah mengakui ada kebocoran pipa air limbah dg bukti sesuai dokumentasi yg bpk sampaikan,” akunya via WhatsApp.
Berbekal dokumentasi yang dikirim oleh rekan media, pihak DLH Bungo justru sudah memutuskan sanksi berupa teguran kepada PT BMM tanpa turun ke lapangan terlebih dahulu.
“Bahwa kami sdh klarifikasi masalah ini, dan memberi teguran serta kami menunggu jawaban secepatnya,” akunya via WhatsApp.
“Dengan dasar tersebutlah kami perintahkan mereka untuk memperbaiki atas temuan berdasarkan dokumentasi yg disampaikan,” timpalnya.
Saat ditanya kapan DHL akan turun ke PT BMM dan mengambil sampel untuk dilakukan uji baku mutu air, Eka Riani mengatakan pihaknya masih menunggu progres perbaikan pipa limbah oleh PT BMM.
“Menunggu progres dari pihak perusahaan pak,” tuntasnya. (skm)