JAMBIBEDA.ID, Sarolangun – Korlap aksi LSM Gerakan Pencinta Keadilan dan Kebenaran (GPKK), Andra mengkralifikasi alasan gagalnya aksi demonstran menuntut Pj Bupati Sarolangun, Henrizal mundur dari jabatan sebagai Penjabat Bupati Sarolangun, yang rencananya akan dilaksanakan di depan gedung Kemendagri dan KPK pada Senin (26/9/2022) dan Rabu (28/9/2022).
“Persolan kami tdk jadi nya aksi di depan kantor Kemendagri di sebabkan adanya pengalihan tempat aksi dari intelkam Polda metro jaya,yg awal nya surat pemeritahuan aksi itu di depan gedung Kemendagri lalu oleh Intelkam Polda metro jaya di alihkan di patung kuda,” kata Andra kepada Jambibeda.id via WhatsApp.
Selaku korlap aksi, Andra juga menepis adanya dugaan jika aksi LSM GPKK mendapat intervensi dari berbagai pihak, terhadap persiapan aksi oleh pihaknya selama di Jakarta.
“Kemudian untuk persoalan intervensi,kami pun tdk pernah mendapatkan intervensi dari pihak manapun selama kami di JKT, kalau saat pasca aksi di depan kantor DPRD memang ada atas nama juret menanyai pada Dani, kenapo kamu demo PJ lalu salah satu anggota GPKK menjawab, PJ BUPATI itu pejabat,maka ada hak kami mengkritik atas kebijakannya, dan tdk lah terjadi cecok hanya sebatas bertanyabertanya,” akunya.
Dilanjutkannya, alasan LSM GPKK membatalkan aksi tersebut di Jakarta, salah satunya, di perjalanan pihaknya kehabisan biaya ongkos transportasi selama di Jakarta.
“Kami pertegaskan keberangkatan kami ke JKT bersumber anggaran KAS LSM dan bukan lah dari sponsor ataupun ada yg mendanai, kalau ada isu kami di Danai itu adalah salah besar,” katanya.
“Dengan pengalihan lokasi maka dari situ kami terbentur dgn minus nya anggaran,di karnakan jika di patung kuda kita harus memakai masa dan menyewa alat son yg dgn anggaran cukup besar,” timpalnya. (pks)