JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Keadilan dan Hukum (ARPKH) dan Gerakan Muda Peduli Urusan Rakyat (GEMPUR), nyaris adu jotos dengan Pol PP Bungo, pada Kamis (31/8/2023).
Suasana mulai memanas ketika massa demonstrasi ingin membakar ban bekas di depan kantor Pol PP Bungo, namun botol berisikan BBM direbut oleh salah satu anggota Pol PP. Beruntung, kericuhan berhasil diredam.
Dalam orasinya, para pendemo dalam meminta agar Kasatpol PP mundur dari jabatannya jika tidak berani menertibkan tempat usaha yang sengaja melanggar Perda.
“Copot Kasatpol PP Bungo, kalau tidak berani menutup PEGASUS. JIka tidak berani nutup PEGASUS, lebih baik mundur saja pak, karena sudah jelas, izin PEGASUS sudah dicabut, namun PEGASUS hingga malam tadi tetap melaksanakan Dj,” tegas Ketua ARPKH, Fahlefi.
Di hadapan pendemo, Kasatpol PP Bungo Khaidir Yusuf menegaskan bahwa, dirinya bersama Satpol PP Provinsi Jambi akan berkalaborasi menindak PEGASUS jika mereka tetap melanggar.
“Saya baru pulang dari dinas Satpol PP Provinsi Jambi. Kami sudah sepakat akan menghentikan aktivitas Dj di PEGASUS. Nanti malam akan kami pantau aktivitas Dj di PEGASUS,” katanya.
Massa akhirnya kembali melanjutkan aksi demo di depan PEGASUS yang beralamat di komplek pertokoan Willtop, Bungo Barat, Pasar Muara Bungo. Kemudian dilanjutkan di depan Rumah Dinas Bupati Bungo.
”Kami minta Bupati Bungo dengan tegas untuk menutup Pegasus, karena diduga menjual minuman beralkohol, menyediajan Dj dan tidak memiliki izin Pub dan Bar,” teriak Fahlefi.
“Kenapa pak Bupati diam saja dan tidak mau berkomentar terkait Pegasus yang jelas-jelas sudah melanggar aturan dan tidak mempunyai izin Pub dan Bar ini,” tegasnya. (skm)