Oleh: Muji Lestari, SE, MA (Kepala BPS Kabupaten Muaro Jambi)
“Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow.” (Albert Einstein)
Pendahuluan
Kita telah melewati pegantian tahun 2023 memasuki tahun 2024. Sepanjang tahun 2023 pemulihan kehidupan sosial ekonomi pascapandemi Covid-19 terus berlangsung. Masih banyak aktivitas yang belum pulih kembali seperti sebelum pandemi. The show must go on. Tahun 2024 kita sambut dengan penuh asa. Tahun 2024 ini akan menjadi pesta demokrasi untuk memilih presiden, kepala daerah dan anggota legislatif baik DPR, DPD maupun DPRD. Siapapun yang akan terpilih nanti akan mempunyai mandat untuk menjalankan roda pemerintahan dan melanjutkan transformasi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Tulisan singkat ini membahas refleksi kinerja pembangunan Provinsi Jambi tahun 2023 dan menghitung prospek tahun 2024.
Evaluasi Kinerja 2023
Kinerja ekonomi Provinsi Jambi tahun 2023 meningkat dibanding tahun 2022. Sampai dengan triwulan III tahun 2023 nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 74,77 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 43,50 triliun. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan III-2023 tumbuh sekitar 4,90 persen dibanding triwulan III-2022.
Hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan. Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah lapangan usaha Jasa Perusahaan yang tumbuh sebesar 19,98 persen, Konstruksi sebesar 13,93 persen kemudian diikuti oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 13,33 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,40 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,16 persen; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,20 persen; serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 7,27 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat untuk pengeluaran Ekspor Barang dan Jasa sebesar 8,25 persen kemudian diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menigkat sebesar 0,87 persen dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 0,25 persen. Di sisi lain, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami penurunan atau kontraksi.
Fluktuasi kegiatan ekonomi umumnya berdampak pada inflasi. Namun, tingkat inflasi Provinsi Jambi dibanding daerah lain relatif baik. Tingkat inflasi Kota Jambi dihitung dari tahun ke tahun pada Desember 2023 mencapai 3,27 persen dan Kabupaten Muara Bungo sebesar 2,85 persen sedikit lebih tinggi dibanding laju inflasi nasional sebesar 2,61 persen. Sumber utama inflasi Kota Jambi berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau kemudian diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya: kelompok transportasi.
Tingkat pengangguran terbuka di Jambi tercatat sebesar sebesar 4,53 persen pada Agustus 2023 atau turun sebesar 0,06 persen poin dibanding Agustus 2022. Angka pengangguran ini masih lebih rendah dibanding nasional yang mencapai 5,32 persen. Perbandingan antarprovinsi di Sumatera, tingkat pengangguran Jambi termasuk peringkat enam (6) setelah Provinsi Kepulauan Riau (6,80 persen), Aceh (6,03 persen), Sumatera Barat (5,94 persen), Sumatera Utara (5,89 persen), Kepulauan Bangka Belitung (4,56 persen).
Pada periode yang sama tingkat pengangguran di perdesaan di Jambi meningkat dari 3,33 persen pada Agustus 2022 menjadi 3,47 persen pada Agustus 2023, sementara tingkat pengangguran di perkotaan menurun dari 7,21 persen menjadi 6,53. Berdasarkan wilayah, tingkat pengangguran tertinggi pada Agustus 2023 di Kota Jambi sebesar 8,27 persen. Tiga kabupaten dengan tingkat pengangguran lebih tinggi dari Provinsi Jambi adalah Bungo (5,23 persen), Muaro Jambi (5,40 persen) dan Sarolangun (5,09 persen).
Jumlah penduduk miskin Jambi meningkat dari 279,37 ribu jiwa pada Maret 2022 menjadi 280,68 ribu jiwa pada Maret 2023. Sementara angkat kemiskinan menurun dari 7,62 persen menjadi 7,58 persen. Angka kemiskinan Jambi lebih rendah dari angka kemiskinan nasional (9,36 persen) dan provinsi lain di Sumatera seperti Aceh (14,45 persen), Bengkulu (14,04 persen), Sumatera Selatan (12,78 persen) dan Lampung (11,11 persen). Perbandingan antardaerah menunjukkan bahwa angka kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dari perdesaan. Angka kemiskinan perkotaan menurun dari 10,51 persen pada Maret 2022 menjadi 10,19 persen pada Maret 2023 . Sementara angka kemiskinan perdesaan meningkat dari 6,19 persen menjadi 6,28 persen.
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi pada tahun 2023 mencapai 72,77 atau meningkat 0,63 poin persen) dibanding tahun 2022 (72,14). IPM Jambi termasuk kategori tinggi, namun masih di bawah IPM nasional (74,39), dan termasuk terendah di wilayah Sumatera. IPM tertinggi Provinsi Kepulauan Riau (79,08), Sumatera Barat (75,64) dan Sumatera Utara (75,13) Nilai IPM di Jambi yang termasuk tinggi adalah Kota Jambi (80,15) dan Kota Sungai Penuh (76,65), sementara kabupaten lain masih kurang dari rata-rata IPM nasional.
Secara keseluruhan, kinerja Provinsi Jambi tahun 2023 relatif baik, namun masih perlu bekerja keras pada tahun 2024 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan sekaligus mengejar ketertinggalan dibanding provinsi lain di wilayah Sumatera.
Prospek Jambi 2024
Percepatan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kinerja pembangunan Provinsi Jambi pada tahun 2024 sangat dipengaruhi oleh perkembangan isu strategis global, nasional dan lokal.
Lembaga Keuangan Internasional (International Monetary Fund-IMF) dan Bank Dunia (World Bank) memberikan catatan tentang prospek pemulihan ekonomi dunia tahun 2024. Dalam laporan bulan Oktober 2023, IMF memperkirakan perekonomian global akan tumbuh dari 3,5 persen pada tahun 2023 menjadi 2,9 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diperkirakan akan melambat dari 1,5 persen pada tahun 2023 menjadi 1,4 persen pada tahun 2024 sebagai akibat kebijakan pengetatan untuk mengendalikan inflasi. Sementara pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia juga melambat, tapi tetap lebih tinggi dari negara-negara maju. Pertumbuhan ekonomi Asia diperkirakan sebesar 5,2 persen pada tahun 2023 dan melambat menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.
Perkiraan Bank Dunia sedikit lebih rendah dibanding IMF. Menurut Bank Dunia perekonomian global akan tumbuh 2,1 persen pada tahun 2023 menjadi 2,4 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur Pasifik termasuk Indonesia dan China diperkirakan sebesar 5,5 persen pada tahun 2023 menjadi 4,6 persen pada tahun 2024. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun 2024.
Isu strategis yang akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi global pada tahun 2024 adalah meningkatnya risiko perbankan sebagai kegagalan pengembalian kredit pascapandemi Covid 19; belum optimalnya pengendalian inflasi di negara-negara maju; serta menurunnya produktivitas dan investasi sebagai akibat kombinasi dari risiko perbankan dan kebijakan pengetatan fiskal untuk mengendalikan inflasi.
Negara-negara di Asia tetap menjadi motor penggerak ekonomi dunia. Hal ini berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional tahun 2024. Menurut Pemerintah, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 diperkirakan akan berkisar pada 5,1 persen sampai 5,7 persen. Namun, pembahasan dengan DPR akhirnya disepakati menjadi 5,2 persen. Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen.
Prospek perekonomian Indonesia tahun 2024 masih menghadapi tantangan dan risiko dari perdagangan dunia. Menurut data BPS, nilai ekspor Indonesia pada November 2023 mencapai USD 22,00 miliar atau turun 8,56 persen dibanding ekspor November 2022. Nilai ekspor nonmigas November 2023 mencapai USD 20,72 miliar, turun 9,76 persen dibanding November 2022. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2023 menurun 11,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, dan ekspor nonmigas turun sebesar 12,47 persen.
Isu strategis yang diperkirakan akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional tahun 2024 antara lain adalah belum optimalnya pemanfaatan infrastruktur dalam mendukung mobilitas barang dan penduduk antardaerah, dan belum optimalnya investasi di sektor produktif seperti industri pengolahan, pertanian dan perikanan. Faktor lain yang akan menentukan prospek perekonomian 2024 adalah pelaksanaan pemilihan umum yang sukses, lancar, aman dan tanpa konflik. Pemilu yang berjalan mulus akan menjadi jaminan bagi para pelaku usaha untuk melakukan investasi sebagai pondasi percepatan pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Jambi pada tahun 2024 diperkirakan akan tetap tumbuh yang diikuti dengan perluasan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan catatan, pemerintah daerah perlu menyiapkan strategi dan kebijakan yang mendukung transformasi dan akselerasi pembangunan ekonomi Jambi.
Agenda Transformasi
Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang disusun Bappenas menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Agenda utama dalam RPJPN 2025-2045 adalah transformasi sosial, ekonomi, tata kelola, sosioekologi, serta pembangunan wilayah dan sarana prasarana untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan.
Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2045 adalah meningkatnya pendapatan perkapita setara dengan negara maju, berkurangnya angka kemiskinan menuju nol persen dan berkurangnya ketimpangan, menguatnya kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional, meningkatnya daya saing sumberdaya manusia, serta berkurangnya intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission.
Transformasi ekonomi 2045 dilakukan melalui pengembangan dan pemanfatan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi dan produktivitas ekonomi; penerapan ekonomi hijau (green economy), percepatan dan perluasan transformasi digital, penguatan integrasi ekonomi domestik dan global; serta pengembangan kawasan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Dalam menyongsong masa depan Provinsi Jambi, Pemerintah Daerah perlu segera menyiapkan skenario, strategi dan arah kebijakan, serta tahapan pembangunan 2025-2045 dan 2025-2029 dengan melibatkan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, pelaku usaha dan tokoh masyarakat. Masukan yang dihimpun dari forum konsultasi publik dan berbagai forum lainnya akan menjadi dasar penyusunan RPJPD 2025-2045 dan RPJMD 2025-2029 yang lebih adaptif dan transformatif.
What Next
Momentum pemulihan ekonomi Jambi tahun 2024 harus dimanfaatkan oleh seluruh pelaku ekonomi dengan sebaik-baiknya. Langkah yang perlu dilakukan adalah mengembangkan dan menguatkan rantai nilai (value chain) mulai dari produksi di desa dan kecamatan sampai pada pengolahan, pengangkutan, logistik dan perdagangan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Salah satu syarat dari penguatan rantai nilai adalah peningkatan produktivitas petani, nelayan dan pekebun; penguatan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi; serta pengembangan kerjasama yang solid antardinas di provinsi, antara dinas provinsi dan dinas kabupatten/kota, dan antara dinas dengan kecamatan dan pemerintah desa. Kerjasama dan koordinasi ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas belanja daerah bagi pengembangan ekonomi daerah.
Kita semua harus tetap semangat dan optimis dalam setiap langkah, dan bersikap adaptif dalam memanfaatkan peluang usaha tahun 2024. Selamat Tahun Baru dan Selamat Ulang Tahun buat Provinsi Jambi. Tahun 2024 menjadi tahun pemantapan dan tahun penuh harapan bagi percepatan Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Jambi.
“The new year stands before us, like a chapter in a book, waiting to be written.”(Melody Beattie)