JAMBIBEDA.ID, Muara Bungo – Rencana kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko pada Selasa (2/4/2024) mendatang, disambut baik oleh Forum Advokasi dan Refleksi Pembangunan Kabupaten Bungo-Jambi.
Namun begitu, ada beberapa pernyataan sikap yang disampaikan Forum Advokasi dan Refleksi Pembangunan Kabupaten Bungo-Jambi lewat surat terbuka untuk orang nomor 1 di Indonesia tersebut.
Dari beberapa pernyataan sikap itu, di antaranya yakni meminta Presiden RI untuk melihat kondisi Pasar Tradisional Modern Bungo yang megah namun tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Juga soal dugaan pungli penempatan pedagang.
Kemudian, Jokowi diminta datang ke sejumlah tambang batu bara di Bungo yang diduga banyak terjadi kejanggalan. Mulai dari dugaan aktivitas ilegal hingga masyarakat mengambil damar.
Presiden juga diminta untuk keliling wilayah Bandara Muara Bungo terlebih dahulu, supaya dapat menyaksikan langsung kapal-kapal terapung (PETI) yang menghancurkan lingkungan khususnya di areal bandara dan sekitarnya.
“Meski kami tahu kemarin sudah dilakukan razia PETI di wilayah Bandara Muara Bungo, namun Bapak Presiden harus tetap melihat kondisi lingkungan di sana akibat penambangan emas ilegal,” kata Koordinator Forum Advokasi dan Refleksi Pembangunan Kabupaten Bungo-Jambi, Muhammad Riduan, Jumat (29/3/2024).
“Dan sekarang, kami minta Bapak Jokowi membersih aktivitas PETI di wilayah Bandara Muara Bungo. Jangan sampai aktivitas ilegal ini kembali beroperasi lagi,” tegasnya.
Begini Isi Lengkap Surat Terbuka untuk Bapak Presiden RI Joko Widodo
DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN JOKOWI DI KABUPATEN BUNGO, SELASA 02 S.D 03 MARET 2024, KAMI YG TERGABUNG DALAM FORUM ADVOKASI DAN REFLEKSI KAB. BUNGO MENJELANG PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK MENYATAKAN SIKAP SEBAGAI BERIKUT:
1. KAMI MENYAMBUT BAIK KUNJUNGAN BAPAK PRESIDEN RI JOKOWI DI DIKABUPATEN BUNGO, DAN SANGAT TEPAT BAPAK DATANG KE PASAR TRADISIONAL MODERN, AGAR BAPAK PRESIDEN LANGSUNG MELIHAT KONDISI BANGUNAN YANG MEGAH TERSEBUT TIDAK DIMANFAATKAN SEHINGGA PROGRAM TIDAK TEPAT SASARAN SEHINGGA TERKESAN HANYA MENGHAMBUR HAMBURKAN UANG NEGARA….!!!
2. DINAS PERINDAGKOP DAN OPD TERKAIT SEAKAN TIDAK MAMPU MEMANFAATKAN BANGUNAN MEGAH TERSEBUT YANG IRONIS NYA KEJADIAN INI TERJADI SEJAK BANGUNAN TERSEBUT DIRESMIKAN…!, SEHINGGA DILHAT BAHWA PEDAGANG MALAH BANYAK BERJUALAN DILUAR GEDUNG YANG TENTU NYA SEMAKIN SEMBERAUT.
3. BANYAK TERJADI PUNGLI DI PASAR, KHUSUSNYA PENEMPATAN PEDAGANG, YANG TIDAK UBAHNYA SEPERTI BENALU NEMPEL DI DINDING, MALAH MEREKA LEBIH SUKA MEMILIH DILUAR GEDUNG DAN MEMBAYAR PUNGLI SECARA DIAM-DIAM KEPADA OKNUM.
4. BAPAK PRESIDEN HARUS ATENSI, APAKAH PROGRAM TERSEBUT DIPAKSAKAN PELAKSANAAN NYA SEHINGGA PERENCANAAN NYA TIDAK SEPERTI REALITA KEBUTUHAN PEDAGANG, ATAU MEMANG KEPALA DAERAH YANG TIDAK MAMPU MENGURUS DAN MEMANFAATKAN NYA, DAN ATAU MEMANG KURANG DANA UNTUK PEMBANGUNAN LAMJUTAN SEHINGGA HARUS DITAMBAH LAGI FASILITAS PASAR MODERN TERSEBUT…??
5. TERKAIT KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK, KAMI MENILAI TIDAK DISEBABKAN FAKTOR TEKNIS TETAPI DIDUGA ADA MAFIA PANGAN YG MENIMBUN BAHAN POKOK TERSEBUT.
6. DALAM KONDISI HARGA BERAS NAIK, GABAH BUNGO MALAH DIJUAL KELUAR DAERAH, INI KEBIJAKAN ATAU PEMBIARAN YG MERUPAKAN RANGKAIAN MAFIA PANGAN, TUJUAN NYA NANTI BERAS NYA DIJUAL DGN HARGA TINGGI DI KABUPATEN BUNGO.
7. BAPAK PRESIDEN HARUS KELILING BANDARA DAHULU AGAR DAPAT MENYAKSIKAN LANGSUNG KAPAL KAPAL TERAPUNG (PETI) YANG MENHANCURKAN LINGKUNGAN KHUSUSNYA AREAL BANDARA DAN SEKITAR… WALAUPUN SEBELUM BAPAK DATANG MEREKA SUDAH SENGAJA DI BERHENTIKAN, COBA KALAU PRESIDEN TIDAK DATANG MEREKA BEBAS BEROPERASI… !!!
8. BAPAK WAJIB DATANG KE TAMBANG BATUBARA DIBUNGO, BANYAK KEJANGGALAN TERJADI, DARI AKTIFITAS ILEGAL SAMPAI DENGAN MASYARAKAT MENGAMBIL DAMAR…!?? KARENA SALAH SATU PENYEBAB BANJIR YG MELANDA KAB BUNGO PADA WKT LALU DISEBABKAN TIDAK TAAT NYA KEJADIAN REKLAMASI TAMBANG BATUBARA DIBUNGO….!!?
9. KAMI BERHARAP BAPAK DAPAT BERAUDENSI DGN KAMI, DAN MASYARAKAT AGAR DAPAT MENDENGAR KELUHAN MASY BAWAH LANGSUNG… TENTANG KONDISI KAB BUNGO SEBENARNYA…!
DEMIKIAN SURAT TERBUKA, SEBAGAI PENGANTAR AWAL TENTANG KONDISI BUNGO PASCA PEMEKARAN DAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK NANTI… (skm)
