JAMBIBEDA.ID, Sarolangun – Belum lama ini, LSM Gerakan Pencinta Keadilan dan Kebenaran (GPKK) dan Aliansi Masyarakat Pauh Bagian Timur, meminta Pj Bupati Sarolangun, Henrizal mundur dari jabatannya. Permintaan itu disampaikan melalui spanduk LSM GPKK maupun spanduk Aliansi Masyarakat Pauh Bagian Timur.
Selain membuat spanduk, LSM GPKK dan Aliasi Masyarakat Pauh Bagian Timur, rencananya akan melakukan aksi demontrasi. Namun dalam perjalanannya, aksi demonstrasi itu malah batal dilaksanakan.
Baca Juga: Henrizal Diminta Mundur dari Jabatan Pj Bupati Sarolangun
Dikonfirmasi media ini, Sutan Zoris salah satu anggota LSM GPKK belum bisa memberikan keterangan pasti soal penyebab batalnya aksi demo yang rencananya, bakal dilaksanakan di depan gedung Kemendagri dan KPK pada Senin (26/9/2022) dan Rabu (28/9/2022).
“Belum bisa kami memberikan keterangan ndo soal gagal atau tidaknyo aksi kami kemarin,” ungkap Sutan Zoris via ponsel.
Baca Juga: Tuai Cibiran, Anggaran Beli Baju Dinas Rp1,4 M Dinilai Tak Bijak
Sementara, Koordinator Aliansi Masyarakat Pauh Bagian, Achmad Shodikin mengaku jika keputusan pihaknya membatalkan aksi demonstrasi, yakni bukan karena interpensi ataupun sogokan dari sejumlah pihak.
Kata dia, aksi dmo pihaknya batal lantaran tuntutan pihaknya terhadap Pj Bupati Sarolangun dianggap diterima untuk melakukan mediasi.
Baca Juga: Achmad Shodikin Bantah Bawa Nama LPPNRI Tuntut Pj Bupati Sarolangun Mundur
“Alhamdulillah saya selaku Korlap dari Aliansi mlMasyarakat Pauh Bagian Timur bersama lima kades dan satu kelurahan di dalamnya, diterima untuk melakukan mediasi dengan pihak perusahaan di kantor kecamatan. Jadi banyak beranggapan di luar sana bahwa saya sudah silent lah, apalah segala macamnya,” katanya kepada Jambibeda.id.
“Kita kan menuntut hak masyarakat, selagi tuntutan hak masyarakat sudah diterima dengan baik oleh pemerintah daerah, untuk apa kita melakukan aksi. Aksi itu kan jalan terakhir, kalau memang proses yang berjalan sekarang tidak menemukan kata kesepakatan, baru nanti saya pastikan akan melakukan aksi lagi,” timpalnya.
Baca Juga: Fraksi PKB Sorot Usulan Pemkab Sarolangun, Terkait Penambahan BTT Rp21,7 Miliar
Di sisi lain, batalnya aksi demo LSM GPKK dan Aliasi Masyarakat Pauh Bagian Timur, tidak terlepas dari pantauan organisasi Gerakan Mahasiswa Sarolangun (GMS).
Ketua GMS Sulaiman, menilai aksi menuntut Pj Bupati Sarolangun agar mundur dari jabatannya, diduga telah mendapat interpensi dari berbagai pihak.
“Ini kan demo jabatan bupati, tentu tidak mudah dan banyak benturan. Jadi wajarlah saya pikir aksi itu tiba-tiba gagal,” ujarnya.
“Saya tidak mengatakan aksi tersebut telah disogok atau masuk angin. Namun sesama kontrol sosial tentunya kami paham bagaimana aksi tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Saya menduga ada beberapa oknum yang sengaja menjegal aksi ini sehingga batal, apakah itu berbentuk ancaman atau sogokan,” tuntasnya. (pks)
[…] Baca Juga: Bentang Spanduk Minta Pj Bupati Sarolangun Mundur, Rencana Demo Malah Batal […]